Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Kunjungan Mensos Risma ke Pamekasan Disambut Aksi Penolakan

Avatar
×

Kunjungan Mensos Risma ke Pamekasan Disambut Aksi Penolakan

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN. Kunjungan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini ke Pamekasan disambut dengan aksi penolakan. Sabtu (27/2/2021).

Aksi penolakan tersebut dilakukan oleh warga Pamekasan tepat di depan kantor bupati Pamekasan.

Dalam aksi pria berambut keriting tersebut memegang banner yang bertuliskan tolak Risma di Pamekasan. Sementara dibawahnya Musibah Bukan Ajang Pencitraan.

“Kami masyarakat kecil menolak kedatangan ibu Mentri Risma. Karena Pamekasan bukan tempat ajang pencitraan,” kata Hafi pendemo penolak kunjungan Risma dalam Vidio yang diterima Pamekasan Channel.

Untuk diketahui, mantan wali kota Surabaya ini mengunjungi lokasi tebing longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, Pamekasan.

Baca Juga:  Tuntut Warisan Tanah, Pria di Pamekasan Ancam Bunuh Semua Keluarganya dengan Cangkul

Dalam kunjungan tersebut, ibu Risma memberikan santunan terhadap para ahli waris dan korban luka dengan total Rp 85 juta, dengan sebagai berikut rincian Rp 15 juta x 5 ahli waris Rp 75 juta dan santuan bagi korban luka Rp 5 juta x 2 orang Rp 10 juta.

Bu Risma akrab disapa mengatakan, bantuan yang disampaikan itu bisa meringankan beban keluarga para korban dan pengasuh pondok pesantren.

“Saya menyampaikan titipan bapak Presiden, beliau ikut berbela sungkawa, dan saya juga menyampaikan santunan kepada keluarga korban dan lembaga ini,” kata politikus partai PDI-P ini.

Baca Juga:  Bro Jamal Kembali Nahkodai Garda Bangsa Pamekasan

Risma juga meninjau secara langsung titik lokasi longsor di sekitar pondok pesantren, ruang asrama santri dan tempat belajar santri.

Mensos juga berpesan agar asrama pesantren putri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah yang lokasinya sangat dekat dengan tebing itu dikosongkan dan tidak dibangun lagi, karena khawatir akan terjadi kedian serupa di masa-masa yang akan datang.

Kondisi curah hujan yang tidak bisa diterka, apalagi dari tahun ke tahun cenderung semakin tinggi, maka sebagai upaya antisipasi dini semua masyarakat yang tinggal di lereng bukit agar diingatkan lebih waspada.

Baca Juga:  Persiapan Pembentukan Provinsi Madura, Naskah Akademik Pemekaran Pamekasan Sudah Rampung

“Khusus di pesantren ini sebaiknya tidak dibangun lagi, karena lokasinya sangat dekat bukit. Saya titib kepada pemkab agar warga yang tinggal di lereng bukit diingatkan agar lebih waspada lagi,” tandasnya.

Untuk diketahui, Mensos RI Tri Rismaharini disambut langsung oleh Sekda Pemkab Pamekasan Totok Hartono, pengasuh pondok pesantren KH Muhedi, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pusdalops-PB Pemkab Pamekasan, serta sejumlah relawan dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan.