PAMEKASAN. Kondisi jalan yang ambles sepanjang 14 Meter dan retak 23 Meter di jalur Pakong dan Waru cukup mengerikan. Sebab, tepat dibawah dan dekat dengan lokasi merupakan permukiman masyarakat.
Budi Cahyono, Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan mengatakan, jalan yang ambles itu sekitar 14 meter, sedangkan jalan yang sudah retak mencapai 23 meter dan di bawah jalan yang ambles ini ada rumah penduduk.
“Kondisi di sekitar lokasi kejadian sangat membahayakan, karena dekat dengan rumah penduduk,” kata Budi.
Jalan yang ambles tersebut merupakan jalur Kecamatan Pakong dan Waru yang merupakan jalur penghubung antara Kota Pamekasan tepatnya di Dusun Gua 1, Desa Tampojung Gua, Kecamatan Waru, Pamekasan.
“Kejadiannya sore sekitar pukul 16.10 WIB, Minggu (14/03/2021) yang saat itu kondisi hujan cukup deras di daerah Pantura,” tambahnya.
Akibat kejadian ini, arus lalu lintas di jalan provinsi yang merupakan penghubung Kota Pamekasan dengan Kecamatan Waru, Pasean dan Batumarmar itu terganggu.
Petugas juga telah memasang rambu-rambu dan diberlakukan sistem buka-tutup bagi pengemudi kendaraan bermotor, baik dari Pamekasan dan sebaliknya.
Kecamatan Waru, merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam catatan BPBD Pemkab Pamekasan sebagai daerah yang rawan longsor.
Daerah lainnya yang juga rawan bencana longsor, Kecamatan Pakong, Larangan, Kadur dan Kecamatan Pasean.
Sementara itu, berdasarkan peringatan dini cuaca buruk yang dirilis BPBD Pemkab Pamekasan, Ahad pagi, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang, masih akan terjadi dalam tiga hari ke depan.