RISALAH. MOROWALI – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Nasional PMII (AGRESI PMII) kembali turun aksi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI terkait dengan ledakan smelter di kawasan morowali sulawesi tengah. Rabu,24/01/24).
Aksi unjuk rasa yang dilaksanakan oleh AGRESI PMII ini adalah yang ke tiga kalinya. Sebelumnya mereka melaksanakan aksi unjuk rasa di gedung IMIP dan Ditjen Minerba Kementerian ESDM RI.
Dalam aksinya AGRESI PMII menyampaikan beberapa fakta dan data terkait ledakan yang terjadi di smelter PT.ITSS tersebut.
Salah satu orator aksi menyebutkan bahwa ledakan terjadi saat perbaikan tungku smelter dalam keadaan tidak aman dan dikerjakan dengan cara yang tidak aman pula.
Abraham selaku koordinator aksi menjelaskan bahwa telah terjadi banyak pelanggaran dan kesalahan didalam kawasan IMIP. “Ini belum genap sebulan sudah terjadi lagi ledakan di IMIP” ujarnya.
Berdasarkan data kami, ada temuan bahwa PT. ITSS ini tidak memiliki sertifikat sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) padahal SMK3 ini adalah syarat wajib bagi perusahaan yang memiliki karyawan lebih dari 100 orang. Ujar Abraham.
Abraham menegaskan dalam hal ini PT. ITSS jelas dan terang sekali melakukan pelanggaran dan melawan hal yang telah diatur oleh pemerintah Indonesia.
Kesalahan fundamental lainnya yang dilakukan oleh PT.ITSS adalah, Delapan tungku milik ITSS tidak ada satupun yang memiliki ataupun mengantongi sertifikat uji kelayakan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI. Pungkas Abraham.
Dalam aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI hari ini AGRESI PMII menyampaikan beberapa tuntutan.
Pertama, AGRESI PMII Mendesak Kemenko Marves RI melakukan tugasnya sebagai Menko agar segera melakukan koordinasi dengan Kementerian ESDM RI, BKPM RI, Kemenperin RI, Kemenakertrans RI untuk melakukan PENCABUTAN IZIN OPERASIONAL dan IZIN USAHA INDUSTRI PT. ITSS dan PT. IMIP.
Kedua, Kami dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) MENOLAK Investor ugal-ugalan dan perusak alam Indonesia yang tergabung dalam konsorsium IMIP dan ITSS berada di Indonesia.