RISALAH. PAMEKASAN – Petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dusun Nagasari, desa Palengaan Laok, kecamatan Palengaan, kabupaten Pamekasan mengeluhkan lantaran sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Di desa kami, justru kesulitan untuk memperoleh pupuk bersubsidi, padahal kami punya kartu tani,”ujar Sali (47), Warga dusun Nagasari desa setempat. Senin (19/2/2024).
Dia mengungkapkan rata-rata anggota kesulitan mendapatkan jatah sesuai kebutuhan kelompok tani. Kondisi ini dianggap semakin merugikan para petani.
Selain itu, sistem penyaluran dan ketersediaan pupuk subsidi di kios tetap tidak menjadi solusi. Selain sering kosong sistemnya amburadul. Hal ini semakin membuat banyak kelompok tani terpaksa beralih membeli eceran meski harganya jauh lebih mahal.
Lanjut Sali, dalam setahun diperkirakan 3 kali masa tanam. Pada saat petani ingin menebus sesuai dengan jatah dari pemerintah, yang sering dialami petani rata-rata kios menyebut bahwa ketersediaan pupuk kosong.
Hal tersebut yang menjadi keluhan para petani yang sebenarnya, sebab meski memiliki kartu ini, tapi tetap tidak menjadi solusi.
“Meski kami punya kartu tani, justru tak banyak digunakan, jadi punya dan tidak punya kartu tani malah sama,”katanya.
Kendati demikian, dia berharap kepada pemerintah setempat, agar lebih berpihak kepada para petani. Sebab kami khawatir apa yang menjadi hak kami justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak atau oknum tertentu untuk dijual dengan harga yang lebih mahal.
“Sebagai petani, kami hanya berharap kepada pemerintah untuk lebih lagi membuat kebijakan yang benar-benar berpihak kepada petani, bukan ke distributor ataupun kios,”pungkasnya.