Scroll untuk baca artikel
Hukum & KriminalPeristiwaPesantren dan PendidikanPolitikSosial

IAIN Madura Klarifikasi Dugaan Mahasiswi Meninggal Dunia yang Sempat Dipersulit Saat Urus Skripsi

Avatar
×

IAIN Madura Klarifikasi Dugaan Mahasiswi Meninggal Dunia yang Sempat Dipersulit Saat Urus Skripsi

Sebarkan artikel ini
Kaprodi BKPI IAIN Madura, Mohammad Jamaluddin bersama Ainur Laily kakak dari alhmarhumah Liza Aprilia Mardiana.

RISALAH. PAMEKASAN – Usai viral tentang meninggalnya Riza Aprilia Mardiana, mahasiswi Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) angkatan 2020 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang telah mengejutkan banyak pihak.

Riza yang diketahui meninggal pada 3 Agustus 2024, sempat berjuang keras untuk menyelesaikan tugas akhir skripsinya.

Menyusul beredarnya berita yang mengisukan bahwa almarhumah mengalami kesulitan administratif dalam menyusun skripsi, pihak Prodi BKPI IAIN Madura mengunjungi kediaman keluarga almarhumah pada Selasa (10/12) untuk memberikan klarifikasi dan meluruskan kabar yang beredar.

Baca Juga:  Goes to School Bersama JCP, Polres Pamekasan Ajak Siswa Jauhi Pinjaman dan Judi Online

Ainur Laily, kakak dari Riza, mengungkapkan permohonan maaf atas viralnya berita terkait adiknya.

“Saya Ainur Laily kakak dari Liza Aprilia Mardiana mengucapkan maaf atas viral nya berita adik saya dalam penyelesaian tugas akhir pada prodi BKPI, ternyata adik saya ditemui dan ada tanda tangan persetujuan selama proses bimbingan juga mendapatkan kamudahan,” ungkapnya.

Baca Juga:  ASN Tak Netral di Pemilu, Bakal Dapat Sanksi Ini

Kaprodi BKPI IAIN Madura, Mohammad Jamaluddin, juga memberikan klarifikasi terkait isu yang berkembang. Ia menegaskan bahwa tidak ada hambatan administratif yang dialami oleh almarhumah dalam pengurusan dokumen kelulusan, seperti kartu hijau.

“Pengurusan kartu hijau, yang menjadi syarat kelulusan, justru dibantu oleh teman almarhumah, Ana Maysaroh. Ana sudah mengakui bahwa dia yang membantu menyetorkan berkas dan meminta tanda tangan untuk melengkapi persyaratan,” ujar Jamaluddin menanggapi isu yang berkembang.

Baca Juga:  Sidak Pasca Kasus Kehilangan, Dewan Beri Waktu Seminggu Pihak RSUD Pamekasan Pasang CCTV

Selain itu, Jamaluddin menjelaskan mengenai kedatangan Riza ke Kecamatan Ganding, Sumenep, untuk mendapatkan tanda tangan pembimbing skripsi. Ia menegaskan bahwa Riza bersama tiga teman lainnya datang untuk menyelesaikan administrasi dan mendapatkan tanda tangan tersebut tanpa kendala.

“Riza datang bersama Ana Maysaroh, Wasiatul Magfiroh, dan Fadilatul Maulidah untuk mendapatkan tanda tangan pembimbing. Semua berhasil mendapatkan tanda tangan, sementara almarhumah hanya mendampingi teman-temannya,” terang Jamaluddin.