RISALAH. ARTIKEL – Generasi muda, penerus bangsa yang seharusnya tumbuh dalam lingkungan aman dan penuh kasih sayang, kini dibayangi ancaman serius: kekerasan seksual. Bukan sekadar angka statistik, ini adalah realita pahit yang dialami banyak anak muda di sekitar kita. Dari pelecehan online hingga kekerasan fisik, ancaman ini datang dalam berbagai bentuk, dan dampaknya sangat merusak.
Perkembangan teknologi, yang seharusnya mempermudah akses informasi dan komunikasi, justru menjadi senjata makan tuan. Media sosial dan internet, yang seharusnya menjadi ruang berbagi dan berkreasi, seringkali disalahgunakan untuk menyebarkan konten seksual eksplisit, melakukan grooming, dan bahkan melakukan pelecehan secara langsung. Anak muda, yang masih dalam proses pembentukan karakter dan belum memiliki kemampuan kritis yang cukup,
Rentan menjadi korban. Ketidaktahuan mereka tentang bahaya online dan kurangnya pengawasan dari orang tua atau lingkungan sekitar memperparah situasi.
Di luar dunia maya, kekerasan seksual juga masih menjadi masalah pelik. Lingkungan sekolah, tempat seharusnya anak muda merasa aman dan nyaman belajar, kadang menjadi tempat terjadinya pelecehan. Ketimpangan kekuasaan, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga, seringkalidimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan tindakan kekerasan. Korban seringkali merasa takut untuk melapor karena khawatir tidak dipercaya atau bahkan mendapat perlakuan buruk lebih lanjut.
Dampak kekerasan seksual terhadap generasi muda sangatlahserius. Trauma psikologis yang dialami korban dapat berlangsung seumur hidup, memengaruhi kesehatan mental, hubungan sosial, dan bahkan masa depan mereka. Kepercayaan diri yang hancur, rasa takut yang berkepanjangan, dan kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal adalah beberapa konsekuensi yang harus ditanggung korban.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Pertama, edukasi dan pencegahan harus menjadi prioritas utama. Anak muda perlu mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang berbagai bentuk kekerasan seksual, cara mengenali tanda-tandanya, dan langkah-langkah yang bisa diambil jika mereka menjadi korban atau menyaksikan kejadian tersebut. Orang tua, guru, dan seluruh anggota masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan edukasi ini.
Kedua, penegakan hukum yang tegas dan adil sangat diperlukan. Pelaku kekerasan seksual harus dihukum sesuai dengan perbuatannya, dan sistem hukum harus memastikan keadilan bagi korban. Proses hukum yang panjang dan rumit, serta stigma negatif terhadap korban, seringkali membuat mereka enggan melapor. Oleh karena itu, perlu adanya reformasi sistem hukum agar lebih responsif dan melindungi korban.
Ketiga, dukungan dan pendampingan bagi korban sangat esensial. Korban kekerasan seksual membutuhkan dukungan psikologis dan sosial untuk mengatasi trauma yang dialaminya. Layanan konseling, terapi, dan dukungan dari komunitas sangat penting untuk membantu korban pulih dan kembali menjalani hidup normal.
Ancaman seksual terhadap generasi muda bukanlah masalah yang bisa diabaikan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan melindungi anak muda dari bahaya ini. Dengan edukasi, penegakan hukum yang tegas, dan dukungan bagi korban, kita bisa menciptakan masa depan yang
lebih cerah bagi generasi penerus bangsa. Mari kita hilangkan bayangan ancaman seksual dan berikan mereka ruang untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Data terakhir menunjukkan kekerasan gender berbasis online diestimasiakan meningkat lebih dari 40% tahun ini. Ada 281 kasus tercatat sepanjang 2019 sementara sudah ada 659 kasus dalam rentang waktu 10 bulan terakhir saja.
Penelitian terakhir juga menyebutkan bahwa sebagian besar korban berasal dari generasi muda. Hal tersebut bisa terjadi karena sebagian besar yang menggunakan internet adalah anak muda baik untuk bekerja maupun belajar.dari aspek gender, mereka yang rentan menjadi korban adalah perempuan, yaitu 71%.
Kesimpulan
Mengenai kekerasan seksual di Indonesia menunjukkan bahwa isu ini masih menjadi tantangan serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata. Banyak kasus yang tidak tercatat, sehingga angka-angka yang ada mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan situasi yang sebenarnya.
Penting untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini di masyarakat, serta menyediakan edukasi yang memadai tentang kekerasan seksual. Selain itu, dukungan bagi korban dan penegakan hukum yang tegas harus menjadi prioritas agar mereka merasa aman untuk melapor dan mendapatkan keadilan.
Melalui upaya kolektif dari berbagai pihak, kita dapat bekerja menuju lingkungan yang lebih aman dan mendukung, terutama untuk generasi muda yang menjadi harapan masa depan kita.
Penulis: Putri Masitoh Amin
Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Madura