RISALAH. PAMEKASAN – Sejumlah ulama yang tergabung dalam Gerakan Ulama Islam Pamekasan (GUIP), mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Selasa (19/11/2024).
Tim advokasi hukum GUIP, Ainur Ridho mengatakan bahwa mendekati Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024, Para ulama meminta agar Kejari Pamekasan menjaga netralitas.
“Jadi kedatangan kami kesini untuk mengingatkan agar seluruh ASN di Kejari Pamekasan menjaga netralitas di Pilkada 2024,”ucapnya.
Permintaan ini dilakukan karena terdapat salah satu oknum di Kejari Pamekasan yang terindikasi mendukung salah satu Paslon.
Hal itu berdasarkan adanya foto yang beredar luas di media sosial yang menampilkan oknum tersebut bersanding dengan salah satu Paslon.
“Kami meminta agar oknum tersebut segera dimintai keterangan dan diklarifikasi. Termasuk menekankan agar tidak ada lagi kejadian serupa kedepannya,”jelasnya.
Sementara, Kasi Pidum Kejari Pamekasan mengaku terkejut atas adanya aduan dari sejumlah ulama kalau ada oknum pegawai Kejari Pamekasan yang diduga tidak netral.
“Jujur kami baru tahu kalau ada pegawai disini yang ditengarai tidak netral, nanti akan kami klarifikasi untuk kebenarannya,”ucap Benny Nugroho Sadhi Budhiono.
Atas aduan dari para ulama, pihaknya menegaskan kalau Kejari Pamekasan akan netral dan tidak condong terhadap salah satu Paslon di Pilkada 2024.
“Pada intinya kami selaku ASN disini netral tidak boleh memihak siapapun,”tandasnya.