RISALAH. PAMEKASAN – Iklim cuaca buruk dan tidak stabil disertai bencana alam seperti banjir dan longsor dapat menjadi masalah serius, dampaknya terutama dalam sektor pertanian.
Beberapa bulan terakhir ini, intensitas curah hujan meningkat di kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur, kondisi iklim ini mengundang perhatian serius dari Dinas Pertanian setempat.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian DKPP Pamekasan Andi Ali Syahbana mengatakan bahwa krisis iklim dapat menambah kerentanan pangan masyarakat dan dapat mengundang banyak hama.
“Efek yang timbul bisa gagal panen karena pola hujan yang berubah, kemudian bisa menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen,” ujar Andi sapaan akrabnya. Selasa (19/3/2024).
Oleh karenanya, kata Andi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kabupaten Pamekasan merekomendasi dan menyiapkan langkah-langkah protektif untuk mengantisipasi adanya dampak buruk yang berkelanjutan.
Rekomendasi itu antara lain normalisasi saluran, perbaikan tanggul, ompanisasi yang kemudian ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama Poktan, koordinator penyuluh dan penyuluh wilayah binaan terdampak.
“Untuk antisipasi menyiapkan bibit pangan lokal unggul yang tahan dengan cuaca atau iklim ekstrim dan juga diversifikasi pertanian dan juga menyampaikan dan bersosialisasi kepada para petani untuk mempersiapkan stok pangan berkelanjutan,”pungkasnya.