Scroll untuk baca artikel
KesehatanPeristiwa

Kekecewaan Winda KDI Ditolak AUMA di Acara KPU Pamekasan

Avatar
×

Kekecewaan Winda KDI Ditolak AUMA di Acara KPU Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Winda KDI gagal manggung di Acara KPU Pamekasan.

RISALAH. PAMEKASAN – Kekecewaan Winda KDI pasca batal manggung di Acara KPU Pamekasan diluapkan di salah satu akun media sosial (medsos) miliknya.

Dia memposting fotonya saat hendak tampil di acara soft launching pemilihan Bupati dan wakil Bupati Pamekasan yang diselenggarakan KPU Pamekasan. Sabtu (8/6/2024) malam.

Di akun Medsosnya, Winda menuliskan Caption “Mohon maaf Guys untuk nanti malam Winda tidak hadir ya,” tulis Winda di akun Tiktok-nya.

Baca Juga:  Beberapa Manfaat Infus Water Lemo Untuk Kesehatan Anda

Wanita berbakat dan bersuara merdu ini kecewa hingga menuliskan kalau dirinya batal manggung disebabkan surat dari Aliansi Ulama Madura (AUMA).

“Gak dapat izin kak, AUMA menentang adanya saya di acara ini, ga peduli mau se islami apapun kalau masih berwujud cewek, tapi gapapa Allah adil kok,”tulis Winda menjawab pertanyaan Netizen.

Kepada penggemarnya, dia meminta maaf karena acara tersebut mendadak batal. “Siap kakak, cuma kasihan temen-temen yang sudah kadung berangkat,”tulis Winda dalam kolom komentarnya.

Baca Juga:  Hindari Darurat Pangan Akibat Cuaca, Ini Langkah Protektif Dinas Pertanian Pamekasan

Wanita yang selalu berpenampilan Islami dan bersuara merdu ini juga menuliskan kalau dirinya berharap ada kesempatan untuk duduk bersama AUMA.

“Saya berharap banget bisa duduk dan berbincang dengan AUMA ini, keren banget soalnya,”harapnya.

Adapun, Dalam suratnya AUMA nomor: 006/B/AUMA/VI/2024 tertuju pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Pamekasan.

1. Bahwa Soft launching tersebut menyalahi norma agama, kearifan lokal, dan mencederai nilai-nilai budaya, yang dikenal dengan kota gerbang salam.

Baca Juga:  Innalilahi, Rumah Warga di Pamekasan Rusak Terdampak Gempa

2. KPU Pamekasan sebagai penyelenggara Pilbup harus berupaya mewujudkan situasi sejuk, aman dan kondusif ditengah mulai memanasnya situasi politik di kabupaten Pamekasan dengan menggelar istigosah dan doa bersama untuk pemilu damai.

3. Janganlah membuat acara yang memberi peluang hamba-hamba Allah melakukan kemaksiatan dan kemungkaran (Red.)