Scroll untuk baca artikel
Politik dan Pemerintahan

Anggota DPR RI Kunjungi Ponpes Tertimbun Longsor di Pamekasan

Avatar
×

Anggota DPR RI Kunjungi Ponpes Tertimbun Longsor di Pamekasan

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN. Anggota DPR RI Muhammad Ali Ridha mengunjungi Ponpes Annidhamiyah atas tertimbun longsor tebing di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan. Rabu, (24/02/2021).

Pria yang akrab disapa Habib Ali tersebut mengunjungi lokasi kejadian bersama anggota DPRD Pamekasan Alfian Ramadhani yang sama-sama politisi Partai Golongan Karya (Golkar).

Saat tiba di lokasi, ia langsung disambut oleh KH Muhaidi selaku pengasuh Ponpes dan kemudian mengecek asrama dan mushalla pesantren yang tertimbun tebing setinggi 70 meter.

Politikus partai Beringin itu mengatakan, ikut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren, atas kejadian itu, ia langsung melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga:  Sejarah Hari Pers Nasional Tanggal 9 Februari

“Kami sampaikan ke BNPB untuk segera membantu musibah besar ini,” katanya.

Dikatakannya, setelah evakuasi selesai, bangunan yang rusak atas tertimpa pohon dan tanah, selanjutnya diusahakan dapat bantuan untuk direnovasi ulang atau dibangun kembali.

Sebabnya, koordinasi dengan BNPB dan pemerintah Jawa timur penting untuk diteruskan dan mengambil langkah cepat.

Selain itu, ia juga mengapreasi atas gerak cepat, TNI-POLRI, tim BPBD dan relawan yang langsung mengevakuasi dan membantu musibah ini. “Saya sangat apresiasi dengan petugas yang bekerja keras membantu evakuasi,” pungkasnya.

Baca Juga:  5 Anggota DPRD Jatim Sambangi Ponpes Tertimbun Longsor di Pamekasan

Untuk diketahui, asrama putri Ponpes Annidhoniyah tertimpa longsor. Rabu, (24/02/2021). Pukul 00.30 WIB.

Atas kejadian itu, Lima santriwati menjadi korban dan meninggal dunia (MD). Sementara, satu Korban Patah Tulang.

“Sekira pukul 00.30 WIB telah terjadi tanah longsor di Ponpes Annidhoniyah,” kata Iptu Togiman Kapolsek Pasean Pamekasan dalam rilis tertulisnya.

Saat itu, intensitas hujan cukup tinggi yang disertai angin kencang. sehingga mengakibatkan gerusan tanah yang terjal menjadi longsor dan menimpa bangunan Penginapan para santriwati.

“Ada sebanyak 47 orang dalam bangunan tersebut. Tetapi lima menjadi korban meninggal dunia,” ujarnya.

Berikut identitas korban jiwa meninggal dunia (MD)

Baca Juga:  Diduga Ada Fakta Tersembunyi Dibalik Kasus Nenek Bahriyah, BPN Pamekasan Didesak Ungkap Mafia Tanah

1. Rubiatul Adhaia (Perempuan, 14 tahun) asal Desa Poreh Kecamatan. Karang Penang Sampang.

2. Siti Khomariyah (perempuan 16 Tahun) asal Kecamatan sumber Jambi Kabupaten Jember.

3. Santi (Perempuan 14 tahun) asal Desa Dukuh Mencek Kecamatan Suko Ramli Kabupaten Jember.

4. Nur Aziza (Perempuan 13 tahun) asal Desa Dukuh Mencek Kecamatan Suko Ramli Kabupaten Jember.

5. Nabila (Perempuan 12 tahun) asal Desa Sempong Barat Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.

Sementara, satu Korban Patah Tulang. Nurul Kjomariyah ((Perempuan 13 tahun) asal Desa Gunung Malang Kecamatan. Sumber Jambi Kabupaten Jember.