PAMEKASAN. Puluhan masyarakat Palengaan Laok menggeruduk kantor kecamatan Palengaan terkait kelangkaan pupuk. Selasa (16/11/2021).
Warga yang datang terdiri dari petani, Pemuda langsung ditemui Camat Palengaan Amiruddin serta penyuluh kecamatan Palengaan Jumiadi.
Kedatangan mereka menyampaikan keluhan terkait sulitnya mendapatkan pupuk dan mahalnya pupuk subsidi.
Pertama, memasuki musim panen tidak sedikit petani yang kesulitan pupuk. Kemudian mahalnya pupuk yang melewati harga eceran tertinggi (HET).
“Pupuk tidak hanya sulit atau langka, tetapi juga mahal,” kata Ansori saat audensi bersama.
Dihadapan para pemerintah kecamatan, ia menyampaikan tingginya harga pupuk yang mencapai hingga 160 ribu untuk pupuk urea. Bahkan, untuk mendapatkan pupuk urea harus beli dengan pupuk organik.
Sementara itu, penyuluh kecamatan Palengaan Jumiadi berdalih bahwa kondisi pupuk untuk kecamatan Palengaan aman hingga akhir Desember.
Tercatat, kondisi pupuk subsidi untuk jenis urea sebanyak 340 ton untuk kecamatan Palengaan. Harganya sebesar 112,500.00 (seratus dua belas lima ratus rupiah) untuk harga pupuk urea dan 32 ribu untuk organik.
Ia juga menjelaskan, bahwa untuk membeli urea tidak harus membeli pupuk organik. Sebabnya itu dijual satuan.
Selain itu, pupuk subsidi tidak boleh dijual untuk keluar desa atau keluar kabupaten.
“Untuk pembelian bisa ke kelompoknya tani atau datang ke kios yang ada di desa,” tandasnya.