SUARA POST, PAMEKASAN – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan melakukan aksi demonstrasi ke kantor DPRD Kabupaten Pamekasan.
Aksi demonstrasi itu berangkat dari monumen Arek Lancor (Arlan) sebagai titik kumpul massa aksi. Rabu (31/08/2022) pagi.
Dalam aksinya mereka menolak rencana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif listrik.
Sepanjang jalan dari Arek Lancor Pamekasan hingga kantor DPRD, massa aksi melakukan orasi sepanjang jalan secara bergantian.
Masa aksi membawa sejumlah pamflet dan tulisan baliho tentang penolakan kenaikan BBM serta sound sistem.
“HMI menolak dengan tegas kenaikan BBM bersubsidi yang saat ini sedang direncanakan oleh pemerintah,” kata Fathorrahman ketua Umum HMI Pamekasan.
Ia mengaku kebijakan itu menyengsarakan masyarakat di tengah-tengah kebangkitan setelah pandemi Covid-19.
Pihaknya juga menolak rencana kenaikan tarif dasar listrik karena dinilai hanya sebagai penambah beban bagi rakyat miskin.
Mereka meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan tarif dasar listrik, mendesak memberantas mafia di sektor minyak dan gas (migas) serta pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir.
“Kami berharap pemerintah membatalkan kebijakan ini, tidak ada kenaikan harga BBM. Jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM, kami bakal kembali turun ke jalan,” tandasnya.
Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin saat menemui masa aksi mengatakan bahwa pihaknya sepakat dan siap memperjuangkan segala aspirasi yang disampaikan mahasiswa.
Ia menyebut, bahwa ekonomi masyarakat belum stabil pasca pandemi Covid-19. Namun pemerintah sudah berencana menaikkan harga BBM.
“Segala aspirasi penolakan kenaikan BBM siap disampaikan dan diperjuangkan. karena ini untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.