RISALAH. PAMEKASAN – Petani di Pamekasan, Madura mulai kasak kusuk berbicara soal pupuk subsidi menjelang musim tembakau.
Moh Hari, petani di desa Palengaan Laok Pamekasan sering kali kesulitan memperoleh pupuk subsidi saat musim tembakau tiba.
Menurutnya, keluh kesah soal pupuk subsidi sangat begitu dirasakan oleh masyarakat Palengaan, khususnya Palengaan Laok Pamekasan, Madura.
Salah satu penyebabnya, kata dia, kios pupuk subsidi yang diduga tidak transparan menjadi pemicu keluhan petani.
“Hampir tiap musim padi maupun tembakau petani disini selalu kesulitan mendapatkan pupuk subsidi,”ujar Moh hari salah seorang petani asal Palengaan Laok Pamekasan. Senin (29/4/2024).
Dia berharap pemerintah setempat bisa menekan adanya keluhan yang berulang-ulang disuarakan oleh petani di Palengaan Pamekasan.
“Ya harapannya, pemerintah bisa mengatasi keluhan petani, karena tiap musim mesti kesulitan pupuk subsidi pak,”terangnya.
Moh Hari, petani yang tergolong anggota kelompok tani ini mengatakan diperkirakan para petani menanam tembakau pertengahan atau paling tidak akhir Mei 2024.
“Insyaallah kalau tidak kesulitan pupuk subsidi, petani akan mulai menanam bibit pertengahan sampai akhir Mei 2024,”tandasnya.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian DKPP Pamekasan Andi Ali Syahbana mengatakan sudah menyiapkan alokasi tambahan pupuk subsidi namun masih menunggu dari Provinsi Jawa Timur.
“Dinas Pertanian Pamekasan sudah menyiapkan alokasi tambahan yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian untuk alokasi penambahan, namun kita masih menunggu dari provinsi Jawa Timur,”ujar Andi Ali Syahbana. Jumat (26/4/2024).
Menurut dia, Pemkab Pamekasan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pamekasan telah mengusulkan alokasi pupuk subsidi jenis Urea dan NPK ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Usulan berdasarkan SK Kadis untuk 2024, Urea, 26.970 ton sedangkan NPK, 36.683 ton,” Ujar Andi Syahbana. Sabtu (27/4/2024).