Scroll untuk baca artikel
Politik dan Pemerintahan

Dimata Ketua Fraksi Demokrat, Halili Yasin Dikenal Pimpinan DPRD Pamekasan yang Bisa Redam Gejolak

Avatar
×

Dimata Ketua Fraksi Demokrat, Halili Yasin Dikenal Pimpinan DPRD Pamekasan yang Bisa Redam Gejolak

Sebarkan artikel ini
Halili Yasin anggota DPRD Kabupaten Pamekasan.

RISALAH. PAMEKASAN – Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan Halili Yasin kembali dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Pamekasan untuk periode keempat.

Periode pertama pada 2009-2014. Periode kedua 2014-2019. Periode ketiga 2019-2024, dan periode keempatnya pada 2024 hingga 2029 mendatang.

15 tahun duduk di kursi dewan, Halili disapa akrab, tiga kali menjadi ketua DPRD. Pertama, akhir 2012. Kala itu, dia menggantikan Kholil Asyari.

Baca Juga:  Masuk Bursa Bakal Calon Bupati Pamekasan, Segini Harta Kekayaan Achmad Baidowi

Lalu pada 2014-2019, Halili ditunjuk PPP menjadi Ketua DPRD definitif. Di periode ketiga, dia kembali menjadi Ketua DPRD Pamekasan. Dia menggantikan Fathor Rohman di pertengahan periode, yakni dari 2022 hingga 2024.

Selama menjabat Ketua DPRD, Halili dinilai mampu meredam dan mengatasi gejolak yang ada di tubuh legislatif.

Baca Juga:  Ach. Kusairi Terpilih Jadi Ketua HIPMI Pamekasan untuk Periode 2024-2027

Kepemimpinan Halili yang mampu berkomunikasi dengan baik diakui oleh Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pamekasan periode 2019-2024 Ismail.

Ismail menilai sosok Halili merupakan pimpinan yang akomodatif terhadap masukan dan aspirasi dari anggota-anggotanya.

“Pak Halili mampu berkomunikasi baik dengan segenap lapisan sehingga persoalan apa pun bisa dicarikan solusinya,” ungkap dia, Senin (19/8/2024).

Selama ini, lanjut Ismail, tidak ada kebuntuan antar anggota dewan sebab Halili mampu menyambungkan dua pemahaman berbeda.

Baca Juga:  Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Swadaya Perbaiki Jalan Poros Desa Tanjung Pegantenan

“Pak ketua selalu responsif terhadap perkembangan situasi terkini, dan mampu bersikap bijak dalam kondisi apa pun,” paparnya.

Menurut Ismail, Halili cukup ideal. Sebab, pemimpin yang ideal itu mampu mengakomodasi semua aspirasi sehingga ditemukan titik tengah untuk bisa mewakili beragamnya pandangan.