RISALAH. PAMEKASAN – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura akan segera melaksanakan pembangunan gedung layanan akademik terpadu yang terdiri dari empat lantai dan dilengkapi lift.
Sumber Risalah, proyek strategis dengan nilai pagu anggaran Rp. 33.339.000.000 diketahui menggunakan instrumen pembiayaan APBN melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Wakil Rektor 2 IAIN Madura Buna’i menyampaikan bahwa pekerjaan konstruksi proyek pembangunan yang akan menelan puluhan miliar ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.
Kendati demikian, sebelum pekerjaan ini dimulai, pihak IAIN Madura masih akan melaksanakan rapat dengan beberapa pihak seperti kejaksaan tinggi Jawa Timur, konsultan pengawas dan konsultan perencana.
“Februari ini insyaallah akan memasuki tahap lelang, dan kita masih akan rapat dengan kejaksaan tinggi Jawa Timur, konsultan pengawas dan perencanaan,”ucapannya.
Buna’i menjelaskan bahwa bangunan gedung layanan akademik terpadu ini diperuntukkan untuk memberikan layanan akademik kepada civitas akademika.
“Didalamnya nanti ada ruangan-ruangan dosen, ruangan seminar mahasiswa, akademik, termasuk ruang rektorat dengan skema lantai empat dilengkapi lift,”ungkap Buna’i. Minggu (28/1/2024).
Dia menyebut, proyek pembangunan layanan akademik terpadu IAIN Madura yang menggunakan instrumen pembiayaan APBN melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) menjadi anggaran terbesar dari 2 pembangunan SBSN yang telah dibangun di IAIN Madura.
“Tercatat IAIN Madura sudah 2 kali menyelesaikan pembangunan dengan pembiayaan APBN menggunakan SBSN, dan ditambah bangunan layanan akademik terpadu pada tahun ini, ini menjadi anggaran terbesar dengan total pagu senilai Rp. 33 miliar,”katanya.
Sementara, aktivis mahasiswa IAIN Madura Khoirul Anam menyampaikan bahwa pekerjaan konstruksi proyek pembangunan ini harus diawasi oleh aparat penegak hukum (APH) terlebih oleh mahasiswa. Sebab anggaran se-fantastis ini rentan disalahgunakan.
“Selain APH, kita sebagai mahasiswa juga akan mengawasi segala bentuk pembangunan kampus IAIN Madura apalagi anggaran besar seperti gedung layanan akademik terpadu rentan disalahgunakan,”terang Herul Petuah sapaan akrabnya.