Scroll untuk baca artikel
OlahragaPesantren dan PendidikanSosial

PGMNI Jatim Nilai Film Berjudul Guru Tugas Ciderai Pesantren dan Guru Tugas

Avatar
×

PGMNI Jatim Nilai Film Berjudul Guru Tugas Ciderai Pesantren dan Guru Tugas

Sebarkan artikel ini
Ustaz Homaidi (dua dari kiri) bersama pengurus PGMNI. Foto di depan SDI Integral Alfatah.

RISALAH. PAMEKASAN – Pengurus Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Jatim menyikapi tayangnya film “Guru Tugas 2” oleh konten Kreator Akeloy Production.

Moh. Homaidi pengurus Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Jatim mengatakan guru tugas adalah tenaga pendidik sukarelawan yang diberi amanah oleh pesantren/kiai ke berbagai lembaga/madrasah/pesantren di pelosok desa/kota dengan membawa visi dan misi dakwah atau intisyarul al ilmi (penyebaran ilmu) untuk mendidik masyarakat, generasi bangsa agar pendidikan keagamaan bisa berjalan dengan maksimal

“Kehadiran guru tugas selama ini sangat membantu para pengelola madrasah/pesantren karena mereka bisa diperbantukan sebagai guru di lembaga tersebut, di tengah banyaknya lembaga/madrasah yang kekurangan tenaga pendidik,” katanya.

Baca Juga:  Rektor IAIN Madura Perkuat Kualitas Seleksi Ujian Jalur UMPTKIN 2024

Lebih lanjut, ia menilai bahwa seringkali kehadiran guru tugas bisa membawa inovasi dan perubahan ke arah yang lebih baik bagi madrasah yang dijadikan tempat pengabdiannya.

“PGMNI menilai, Film Guru Tugas konten Kreator Akeloy Production sangat menciderai nama baik pesantren dan guru tugas karena film tersebut terkesan menggeneralisasi perbuatan guru tugas seperti yang difilmkan,” lanjutnya.

Dikatakannya, Beberapa adegan yang ditayangkan dinilai tidak etis secara moral, menciderai norma-norma agama, etika dan juga kultur masyarakat Madura yang dikenal agamis.

“Sehingga tayangan film itu tidak mengedukasi masyarakat, Apalagi yang menonton film juga berpotensi dari kalangan anak-anak atau remaja,” ujar pria asal Malang itu.

Baca Juga:  PN Pamekasan Putuskan Sengketa Nurul Hikmah Dimenangkan Yayasan Usman Al Farsy

PGMNI meminta agar flm/video yang sudah diunggah di youtube itu untuk di _take down_ sebagai langkah untuk menghargai peran guru tugas, nama baik pesantren dan mengurangi tanggapan negatif di tengah-tangah masyarakat.

Selain itu , akankah sangat baik dan bijak pula jika kru Akeloy Production meminta maaf atas konten tersebut yang telah menyebabkan banyak guru tugas, alumni pesantren, pesantren, kiai, ustadz yang tersinggung dengan konten tersebut.

Terakhir, PGMNI pada dasarnya sangat mendukung dan mengapresiasi atas tumbuh kembangnya konten-konten kreatif dari masyarakat madura.

Namun demikian, PGMNI tetap menghimbau agar karya atau konten yang dihasilkan harus mengedukasi dan memperhatikan norma-norma agama dan kultur masyarakat Madura. Artinya tidak membuat konten² yang provokatif dan melabrak tatanan nilai-nilai hanya untuk kepetingan jumlah subscribe dan jam tayang.

Baca Juga:  Atasi Kelangkaan, Dinas Pertanian Pamekasan Siap Latih Pembuatan Pupuk Organik

PGMNI akan terus memberikan dukungan moril kepada guru tugas untuk tetap semamgat dalam menjalankam tugasnya dan PGMNI juga akan terus mendoakan agar mampu menjalankan tugas dan amanahnya dengan baik, serta mampu menjaga nama baik pesantren.

“Mengajak masyarakat untuk memanfaatkan medsos (FB, Tiktok, ig dan sejenisnya) secara arif, bijak dan memperhatikan norma agama dan kultur masyarakat madura yang dikenal agamis, yang akhir-akhir ini banyak ditemukan konten-konten yang bergeser dari nilai-nilai tersebut, sehingga melukai masyarakat Madura, dan hal itu mengancam terjadinya degradasi moral dikalangan masyarakat,” tandasnya.