RISALAH. PAMEKASAN – Pertama kali, MTs AR-Raudlah menggelar pelatihan jurnalistik bersama wartawan dengan tema “Pentingnya Pengembangan Literasi,” Selasa (03/09/2024).
Pelatihan jurnalistik itu diikuti sebanyak 41 siswa-siswi yang bertempat di Aula lembaga MTs AR-Raudlah, Dusun Lanpelan, Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan.
Kegiatan itu dikemas ringkas dan sederhana, dengan menghadirkan Wartawan Pamekasan Achmad Syafi’e yang bertindak sebagai Pemateri dan Idrus Ali, SP,d sebagai mentor. Keduanya merupakan wartawan yang aktif di Jurnalis Center Pamekasan (JCP).
Dalam materi jurnalistik yang diajarkan dia, para siswa-siswi diminta menulis sebuah berita, namun selama 10 Menit mereka lebih dulu diberikan pemahaman materi dasar-dasar jurnalistik.
Usai diberi pemahaman dasar-dasar jurnalistik, sebanyak 41 siswa-siswi dibentuk menjadi 4 kelompok dan diminta untuk mewawancarai 4 narasumber yang diambil dari guru MTs Ar-Raudlah dengan durasi 20 menit, hasilnya untuk dibuat berita.
Bagi para siswa-siswi yang telah mewawancarai para narasumber, selanjutnya setiap kelompok diminta satu orang mewakili kelompoknya untuk membacakan hasil wawancara yang telah jadi berita.
Pantauan media ini di lokasi, para siswa-siswi MTs Ar-Raudlah Waru Pamekasan nampak sangat antusias mengikuti pelatihan jurnalistik dengan para wartawan.
Bahkan, Kepala sekolah MTs Ar- Raudlah, Ustadz Asim mengungkapkan bahwa memang kegiatan ini sengaja digelar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam literasi terlebih bekal ilmu jurnalistik.
Ustadz yang dikenal ramah dan murah senyum tersebut, sangat menaruh harapan besar kepada para peserta didiknya agar lebih giat dan semangat lagi dalam menulis.
Sebab, menurut dia, hanya dengan semangat, para siswa-siswi MTs Ar-Raudlah dapat bertumbuh dan berkembang, bahkan dikemudian hari bisa menjadi kebanggaan dan membawa nama baik sekolah.
“Harapan kami besar, mereka dapat menulis, karena dengan menulis maka bisa abadi, atau dengan istilah lain dengan semangat maka kita akan menjadi manusia yang berkualitas, taruhlah dalam kegiatan jurnalistik ini, Jika hal-hal positif tersebut diinformasikan kepada publik dengan kemasan yang menarik, niscaya sekolah akan semakin dikenal dan diminati,” jelas Ustadz Asim kepada anak didiknya.
Sementara, Akhmad Syafi’i berharap bahwa kegiatan pelatihan ini yang telah digelar diharapkan peserta didik lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial.
Selain itu, dia menaruh harapan, bahwa para pendidik juga melakukan pendampingan dan bimbingan agar semangat siswa-siswi dalam menulis terus bertumbuh.
“Usai kegiatan pelatihan ini, para pendidik perlu melakukan pendampingan terus-menerus. Di samping untuk meminimalisasi kekeliruan dalam tata bahasa penulisan. Siswa ini perlu dibentuk menjadi penulis yang kritis,”tandasnya.