Scroll untuk baca artikel
Sosial

Warga Pantura: Terimakasih PR Rato Ebuh Telah Wujudkan Impian Kami

Avatar
×

Warga Pantura: Terimakasih PR Rato Ebuh Telah Wujudkan Impian Kami

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, – Perahu nelayan di wilayah Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, sebelumnya kesulitan untuk masuk ke area muara tepi sungai jembatan di wilayah setempat.

Hal ini disebabkan tingginya trumbu karang. Sehinga dengan demikian, saat perahu tidak bisa menyandar timbul kesulitan.

Sebab tingginya terumbu karang di area tersebut bukan hanya menjadi kendala keluar masuk perahu, melainkan mengakibatkan kerusakan.

“Setiap tahun pasti ada perahu yang mengalami kerusakan fatal akibat tersandung,” kata Bambang Sutrisno warga setempat, Rabu (19/01/2020)

Baca Juga:  Miris, Petani Tembakau di Desa Palengaan Laok tak Terima BLT DBHCHT

Penantian puluhan bertahun-tahun tersebut akhirnya terjawab ketika salah satu perusahaan rokok yakni PR Rato Ebuh mendatangkan alat berat berupa Eskavator.

Lanjut Bambang sebelumnya banyak pihak meninjau lokasi tersebut mulai dari pemerintah kabupaten Hinga Gubenur. Namun tidak ada kejelasan.

“Mulai dari pemkab hingga Gubenur sempat meninjau ke lokasi langsung, namun tidak ada kejelasan,” kata dia.

Baca Juga:  Rusak dan Becek, Warga Palengaan Laok Kembali Gotong Royong Perbaiki Jalan Poros Desa

Menurutnya, perusahaan rokok ini memfasilitasi keinginan masyarakat dengan menanggung biaya mulai dari mobilisasi hingga ongkos.

Sedangkan untuk biaya solar dan makan masyarakat patungan atau secara swadaya.

“Intinya mas kalau tidak di tanggung H. MOH Tufikurrahman PR : Ratoh Ebuh ini tidak akan terlaksana, Mobilisasi Hinga ongkos Eskavator di tangung penuh oleh Cv Rato Ebuh, Kalau biaya makan dan BBM di tangung para nelayan dengan patungan,” jelasnya.

Baca Juga:  Gebyar Ramadan, Sahabat Willy Aditya Madura Berbagi Sembako dan Santunan Anak Yatim di Universitas Madura

Imam salah manajemen PR Rato Ebuh di lokasi mengatakan, aktivitas tersebut diprediksi akan selesai kurang lebih 5 hari ke depan, pasangan surut air laut menjadi kendala, sehinga Eskavator tidak bisa bekerja secara total.

“Pasang surut air menjadi kendala sehinga urukan hanya bisa di kerjakan mulai dari jam 5 pagi hinga jam 10 siang,” pungkasnya.