RISALAH. PAMEKASAN – Kasus dugaan pemukulan dan Intimidasi oleh oknum pedagang kaki lima (PKL) arek Lancor Pamekasan kepada wartawan mengundang keprihatinan mendalam dari Masrukin selaku Penjabat (PJ) Bupati Pamekasan.
Orang nomor satu di kota Gerbang Salam Pamekasan Madura ini, sangat menyayangkan dugaan aksi kekerasan oknum PKL arek Lancor kepada wartawan yang sedang bertugas di lapangan.
“(Saya) prihatin terhadap cara-cara kekerasan kepada jurnalis (JTV) yang lagi melaksanakan tugas (di arek Lancor saat penertiban PKL oleh Satpol-PP),”ucap Masrukin PJ Bupati Pamekasan, Minggu (12/1/2025).
Sebagaimana diberitakan media ini, salah satu pedagang kaki lima (PKL) berinisial (A) yang bandel mangkal di area arek Lancor Pamekasan diduga memukul salah seorang wartawan, Sabtu (11/1/2025).
Dugaan pemukulan oleh (A) dilakukan terhadap salah seorang wartawan TV berinisial (F) berawal saat dia sedang merekam kegiatan Satpol-PP saat menertibkan PKL di Arek Lancor Pamekasan.
Oknum PKL yang diduga memukul sempat melarang (F) untuk mengambil video hingga Handphone (HP) yang digunakan untuk merekam terlempar akibat hempasan tangan pedagang.
Diketahui, perlakuan menghalang-halangi wartawan tersebut dilakukan oleh salah satu pedagang yang mokong berjualan di area arek Lancor Pamekasan.
Adapun insiden dugaan pemukulan tersebut terjadi di depan rumah dinas Kodim samping Eks Karesidenan. Lokasi ini merupakan area terlarang dan telah dipasangi garis pembatas larangan oleh Satpol PP.
Tak hanya itu, teman pedagang tersebut juga turut menghalangi, bahkan salah satunya mengajak duel.
“Kamu ini mau liputan kesini pro terhadap PKL apa tidak? Kalau tidak pro mending tidak usah,” ucap Pedagang dengan nada meradang menggunakan bahasa Madura.
Bahkan pedagang tersebut juga sempat mengaku dirinya juga wartawan.
“Kamu media apa?, media tidak sembarang meliput, aku juga media, media sekarang berbahaya. sini kamu kalau berani berdua mumpung lapangan lebar,” tambahnya.
Disamping itu, temannya juga meminta agar tidak merekam tingkahnya yang jelas-jelas melanggar. Beruntung petugas satpol PP yang sedang bertugas melerai keduanya.
Akh. Jonnaidy Kepala Bidang Ketertiban Umum (Kabid Trantibum), satpol PP saat berada di lokasi menjelaskan jika wartawan tersebut sudah mendapatkan izin untuk meliput kegiatannya.
“Ini (wartawan) sudah terbiasa meliput kegiatan saya, sudah jangan berbuat gaduh,” ucapnya sembari mendinginkan suasana.
Kawasan jalan protokol di jantung kota Pamekasan tepatnya di sekitar area Monumen Arek Lancor merupakan daerah padat lalu lintas dan tidak semua sisi jalan bisa dijadikan tempat parkir apalagi ditempati untuk berjualan.
Namun faktanya, area tersebut dijadikan lahan basah bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk menggelar lapaknya di sekitaran area terlarang tersebut, lebih-lebih di depan Eks Karesidenan jalan Slamet Riyadi.
Saat ini, Satpol PP tengah bersiaga siang malam untuk menjaga kesterilan area tersebut, namun beberapa pedagang tetap mokong menggelar lapaknya meskipun telah dipasang garis larangan oleh Satpol PP.