Scroll untuk baca artikel
PeristiwaPolitik dan PemerintahanSosial

Garam Rakyat Menumpuk dan Harga Murah, Ketum Tani Merdeka: Ada Oknum Bermain-main dan Ambil Keuntungan dari Penderitaan Rakyat

Avatar
×

Garam Rakyat Menumpuk dan Harga Murah, Ketum Tani Merdeka: Ada Oknum Bermain-main dan Ambil Keuntungan dari Penderitaan Rakyat

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum DPP Tani Merdeka Indonesia (TMI) Don Muzakir.

RISALAH. PAMEKASAN – Ketua Umum DPP Tani Merdeka Indonesia (TMI) Don Muzakir bersama jajarannya mengunjungi lahan pertanian yang ada di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Rabu 12 Februari 2025.

Ketua DPP Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menegaskan bahwa kondisi petani garam di Madura Pamekasan sangat memperihatinkan dan kasian. Sebab setalah panen harga garam tidak stabil sehingga para petani memilih menumpuk.

“Kita melihat kondisi petani dan lahan garam yang ada di Pamekasan Madura, ini sangat kita sayangkan harganya tidak tidak stabil, kadang-kadang 800 rupiah per kg dan,” katanya saat bertemu langsung dengan petani garam.

Ia menyebutkan, kunjungannya untuk melihat dan memantau para petani garam untuk diperjuangkan ke depannya, minimal harus ada harga tetapnya yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Juga:  Penguatan Asta Cita, Kementerian ATR/BPN Jalin MoU dengan Pertamina

“kemarin harga jagung dan harga padi dan harga singkong sudah ditetapkan. jadi ke depan nih akan kita perjuangkan bersama. ketetapan harga nanti kita diskusikan dengan menteri perdagangan dan kita diskusikan nanti dengan PT garam agar harga stabil,” lanjutnya.

Kata dia, sebagai pasukan Presiden Prabowo Subianto, ia menegaskan dan mengawal langsung apa yang menjadi cita-cita Prabowo. Bahwa Prabowo menginginkan agar tidak impor garam. Sehingga pabrik-pabrik harus diambil dari petani.

Baca Juga:  Mengenal Lebih Dekat Bahriyah, Nenek Tua Keriput yang Jadi Tersangka Dugaan Pemalsuan Surat Tanah

“kami yang ada di pusat akan mengawal ini jangan sampai begitu petani garam panen, kemudian bertumpuk seperti ini hingga berbulan-bulan. banyak pabrik bermain-main yang mengambil keuntungan dari penderitaan rakyat,” tandasnya.